Customisasi CorelDraw

Customisasi CorelDraw
Memang segala yang berhubungan dengan mendesain secara digital atau kita sebut desain grafis, relatif membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Selain perlu ide untuk konsep yang pas, juga seorang desainer dituntut menguasai software grafis itu sendiri. Iya dong. Tidak kenal maka tak sayang bukan?

Nah, salah satu software grafis berbasis vektor yang populer dikalangan desainer grafis adalah Coreldraw. Anda akan saya ajak mengenal pengaturan / setting yang bisa dirubah dari Corel sehingga pekerjaan mendesain anda akan lebih cepat tanpa harus mengalami hang pada komputer.
Apa aja sih? Yuk intip...

Posting ini saya buat berdasarkan pengalaman saya yang masih menggunakan Coreldraw X3 . Jadi penjelasan saya mungkin akan sedikit berbeda jika diterapkan dengan versi yang lebih baru. Tapi saya yakin, perbedaannya hanya dari letak nama menunya saja sedangkan fungsinya sama.

Kalau ada yang bertanya, "Ko' jadul banget seh? Hari gini masih pake X3?". Maka saya juga bingung tuh jawabnya. hehe.. Karena sebenarnya saya lebih suka Corel X4 tapi berhubung semua komputer di tempat kerja dipasang X3, jadi ya, saya cuma bisa manggut-manggut.

Ada yang tanya lagi, "Truz gimana kalo ada yang bawa file yang dibuat dari versi lebih baru?". Untuk kasus itu, saya menggunakan Coreldraw X5 Portable. Setelah filenya terbuka, saya save ulang dengan versi X3. Tapi umumnya, calon klien hanya membawa file JPG-nya saja.

Tanya lagi, "Mana donk link download Coreldraw X5 Portable-nya?". Maaf ya adik-adik. Untuk yang ini, silahkan tanyakan saja ke rump...ups, google. Pastinya banyak yang ketemu.
Ok. Pertanyaan selanjutnya...
Q: Apa saja yang sebaiknya dilakukan saat menginstall CorelDraw dan sesudahnya?
A:
Tentu saja merubah pengaturan default agar sesuai dengan keinginan kita.
     Beberapa perubahan yang saya anjurkan adalah:

  1. Install Corel Draw-nya saja
  2. Lebih baik menginstall CorelDraw saja tanpa menyertakan program Corel yang lain agar space hardisk anda tidak terlalu sesak. Logikanya, untuk apa diinstal jika jarang dipakai bukan? Saya akan contohkan dengan menggunakan Corel X4.


    Di tab Install, ceklist CorelDraw saja. Pindah ke tab Features, pilih Utilities dan di tab Updates, nonaktifkan Automatic Updates.

    Secara berkala, Corel akan meminta update dengan modus background atau sembunyi-sembunyi (tapi bukan mau maling lho ya) jika anda terhubung internet. Lebih baik tidak mengaktifkan pilihan update otomatis ini karena anda tentunya tidak ingin jika saat mendesain, tiba-tiba komputer hang karena proses download update yang memakan waktu lama.

    Bersyukur untuk yang masih memakai X3, karena tidak ada pilihan untuk update ini. Pada versi Corel diatas X3, jika pada saat install anda melewatkan tab Updates, opsinya ada di menu Help > Welcome Screen. Klik tab Updates di kanan bawah > klik tulisan Settings di atas. Uncentang saja semua pilihan pada jendela Update Settings.



  3. Mengatur Start Up
  4. Secara default, Corel akan membuka Welcome Screen saat dijalankan. Namun jika anda menjalankan Corel untuk membuat desain baru, untuk merubahnya klik menu Tools > Options (Ctrl +J). Klik tab General di panel kiri dan pilih Start a New Document pada pilihan on CorelDraw start-up atau jika ingin membuka file yang sudah di desain tapi bukan yang terakhir kali pilih Nothing.


  5. Mengatur Save Auto Backup
  6. Jika di daerah anda sering terjadi pemadaman lampu yang tidak menentu (seperti harga bbm saat ini), backup otomatis ini bisa berguna. Anda bisa atur setiap berapa menit Corel akan menjalankan proses backup. Namun jangan terlalu sering karena akan mengganggu pekerjaan anda. Atur saja tiap 10 atau 15 menit. Pilihan Auto Backup ini masih berada pada menu Options > tab Save.

    Cara lain yang sebenarnya lebih praktis adalah tidak memilih opsi ini. Yang penting, save file desain anda (Ctrl+S) secara berkala setiap kali anda merasa desain yang dikerjakan sudah pas. Dan jangan lupa memilih opsi Make backup on save agar file backupnya dapat terupdate.

  7. Mengatur Swap Disk
  8. Pilih tab Memory pada menu Options anda dapat merubah lokasi swap disk. Swap disk ini digunakan untuk menyimpan swap memory. Nah, swap memory itu apa?
    Ehhm, swap memory itu memory Corel yang dibuat untuk mengumpulkan data proses desain pada saat itu saja. Setelah dokumen kerjanya atau program Corelnya ditutup, maka swap memory akan dihapus secara otomatis.

    Untuk lokasi swap disk, sebaiknya pilih partisi hardisk anda langsung misalnya C & D untuk primary dan secondary disk.

    Idealnya, jika ingin Corel anda lebih lancar, anda mengisi kolom memory usage dengan nilai yang lebih besar lagi. Namun, sebaiknya biarkan saja apa adanya.

    Karena saya sendiri pernah mencoba menaikkan angka memory usage ini dari 25% ke 50% dengan RAM 4gb. Yang terjadi malah Corel saya lebih lambat tanpa saya membuka aplikasi lain.

    Padahal, biasanya saya membuka Photoshop CS3 selain Corel saat bekerja. Jadi, justru tidak efisien menaikkan angka memory usage ini.

  9. Customisasi Shortcut Menu
  10. Agar pekerjaan anda lebih cepat, sebaiknya anda membuat shortcut untuk menu yang sering digunakan pada CorelDraw.(Baca: Memberi Shortcut Menu CorelDraw)

    Sebenarnya pengaturan pada Windows dan program lainnya pun harus ikut diperhitungkan agar bisa lebih nyaman saat menggunakan aplikasi grafis. Seperti program dan service yang berjalan saat Startup Windows, pengaturan Visual effects Windows, dll. Namun saya tidak ingin membahasnya. Khawatirnya, malah melenceng dari judul posting.

    Tips yang sudah saya jelaskan, selalu saya gunakan pada komputer pribadi atau komputer lain. Jadi sudah teruji lho hehehe...(kaya' iklan obat aja). Jika anda mengetahui tips lain selain yang sudah dipaparkan, saya harapkan sharingnya di kolom komentar.
Namara

Hidup banyak pilihan.Sesulit apapun, pasti masih ada jalan...

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama